Bedanya Sekolah Dasar (SD) di Negeri Jerman dan Indonesia


Semoga dengan fakta-fakta unik berikut ini mampu menjadi inspirasi untuk pola pembelajaran di Indonesia khususnya level SD.

1. Di Jerman, tidak ada persyaratan apapun untuk anak masuk SD (Grundschule) selain usia. 

2. Hampir semua anak masuk SD dengan status belum bisa membaca. Tapi, masuk SD statusnya wajib, jika tidak, maka orang tua melanggar hukum. 
3. Lalu apa yang ditanamkan kepada anak-anak usia SD di Jerman? Ternyata tidak melulu diajarkan ilmu, tapi juga nilai-nilai. 
4. Istilah kerennya, setiap anak SD di Jerman ditanamkan Sekundärtugend(semacam tata-krama, budi pekerti) ala Jerman. 
5. Penanaman nilai-nilai itu berhasil diwujudkan secara konkrit, tidak hanya teori (me-refer ke kasus kejujuran di tanah air). 
6. Tiga di antara nilai-nilai yang mendasar adalah Ordnung, Disziplin, danPünktlichkeit
7. Yang pertama adalah "Ordnung" yang berarti "ketertiban". Kalo ada istilah"ordner" di Indonesia, itu berasal dari kata yang sama. 
8. Tertib disini adalah saat anak dilatih untuk mampu secara mandiri melakukan berbagai hal. 
9. Saat di TK, anak-anak sudah dilatih untuk membereskan sendiri mainannya pasca beraktifitas. Di SD, naik level. 
10. Anak dilatih untuk bisa tertib atas diri sendiri, orang lain, kepemilikan umum, juga terhadap alam. 
11. Penanaman semacam ini memang relatif mudah, karena contoh-contoh jeleknya relatif tidak banyak tersedia, agak berbeda dgn di Indonesia. 
12. Nilai yang kedua adalah Disziplin, artinya bisa ditebak, disiplin. 
13. Contoh berdisiplin disini, antara lain menghargai org lain, pandai memanfaatkan waktu, fokus, dsb. 
14. Misal saat orang lain berbicara, kita mendengar. Dan saat mengerjakan sesuatu, tidak mudah beralih ke hal-hal yang tidak penting. 
15. Artinya, melatih cara belajar yang baik mendapat porsi sangat besar dibanding pelajaran seperti matematika, IPA, IPS, dsb. 
16. Dengan demikian kemandirian anak dalam belajar juga akan terbentuk, sebuah modal penting hingga ia dewasa nantinya. 
17. Nilai ketiga yang ditanamkan adalah Pünktlichkeit, yang berarti "tepat waktu". 
18. Di sini, dibiasakan untuk setiap aktifitas, ada alokasinya. Hingga ke satuan menit. 
19. Misal untuk naik kendaraan umum yang jadwal keberangkatannya sudah ditetapkan. Alokasi waktu berjalan menuju halte juga dihitung. 
20. Antara satu penunjuk waktu dan yang lain di Jerman, bedanya paling-paling  hanya beberapa detik. 
21. Jerman menggunakan gelombang radio untuk menyamakan penunjuk waktu, sebagaimana banyak negara lain. 
22. Sehingga "Ordnung, Disziplin & Pünktlichkeit" adalah ciri khas kebanggaan orang-orang Jerman yang selalu diwariskan kepada anak-anaknya. 
23. Masih ada beberapa yang lain, seperti Ehrlichkeit = kejujuran, Fleiß = produktifitas, Treue = loyalitas, Höflichkeit = kesopanan. 
24. Di samping kompetensi pribadi, ada juga kemampuan bersosialisasi. 
25. Ini mencakup kemampuan bekerja dalam tim, berdiskusi, menangani konflik, keterbukaan, hingga menerima kritik. 
Semoga bermanfaat ...
Sumber: PAI-UMY
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kecerdasan Sosial

Kecerdasan Sosial adalah tindakan seseorang dalam bentuknya yang bijak, baik di jalan maupun di rumah.
  
Kecerdasan Sosial adalah hendaklah seseorang mengetahui bagaimana ia bertindak kepada orang lain tanpa merendahkan kadar mereka, dan di saat yang sama tanpa menyanjung mereka secara berlebih, seakan ia memompakan kebohongan dan kosa kata manis madu ke dalam kepala mereka.

Juga kemampuan seseorang untuk lolos dari posisi-posisi genting dan kemampuannya dalam membuat qana’ah orang sekelilingnya terhadap pendapatnya.

Biasanya, seseorang yang memiliki Kecerdasan Sosial dapat mempengaruhi orang lain, gemar melakukan diskusi secara kolektif dan tidak suka infiradi, namun memperbanyak orang yang berkerumun di sekelilingnya

Kecerdasan Sosial didasarkan kepada pengalaman hidup yang bersifat pribadi dan bukan pada bacaan buku. Umumnya, seseorang yang memiliki kecerdasan secara akademis …

Sebab, seseorang yang banyak menghabiskan waktu sendirian, Kecerdasan Sosial-nya lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang banyak menghabiskan waktu bersama orang lain, bahkan orang-orang yang cerdas secara akademis bisa dikatakan “bodoh secara sosial”, mengingat sedikitnya pengalaman lapangan yang dimiliki dan minimnya kontak dengan orang lain. Tentunya dalam hal ini ada pengecualian-pengecualian

Karakteristik Seseorang yang Memiliki Kecerdasan Sosial

1. Mampu menghimpun banyak kawan di sekelilingnya

2. Memiliki kemampuan untuk memanej emosinya

3. Memberi banyak nasihat dan saran perbaikan

4. Memiliki daya tahan terhadap kegagalan

5. Memiliki keberanian untuk melanjutkan upaya dan usahanya setelah salah atau gagal

6. Cepat beradaptasi

7. Memiliki kecepatan intuisi

8. Dapat memahani orang lain dari bahasa tubuh mereka

9. Memiliki kemampuan berdialog secara bijak

10. Menampilkan diri secara baik dan tidak palsu

Bagaimana dengan anda ?

(Musyafa Ahmad Rahim Lc)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget


Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980), mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.

Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi). Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi.

Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.

Tahap praoperasional (preoperational stage)
, yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.
Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.

Tahap operasional konkrit (concrete operational stage)
, yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.

Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.
Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang mereka lakukan.
Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke ketahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan. Bisa saja seorang anak akan mengalami tahap praoperasional lebih lama dari pada anak yang lainnya sehingga umur bukanlah patokan utama.

Daftar Pustaka
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Sumber: Catatan Akhir Pekan MF-Abdullah
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Video Klip Terbaru Maher Zain - For The Rest of My Life




Fenomenal, mungkin kata tersebut yang pantas menggambarkan kiprah Maher Zain di blantika lagu reliji berkelas Internasional. Baru sebulan lalu, Maher Zain me-launch Video Musik Hit Singel nya yang bertitel 'Ya Nabi Salam Alayka', hari ini kita sudah dapat menikmati Video Musik terbaru Maher Zain 'For The Rest of My Life', masih dari album perdananya.

Lagu 'For The Rest of My Life' adalah lagu romantis ala Maher Zain yang didekasikan untuk sang istri tercinta. Begitu berkesan, sampai-sampai dibuatkan versi Indonesia berjudul 'Sepanjang Hidup' yang ada dalam Album yang hanya dirilis di Indonesia.

Video klip 'For the Rest of My Life' terlihat 'so sweet' dengan mengangkat nuansa penuh cinta dari pasutri (pasangan suami istri) yang terlihat begitu romantis, dekat dan harmonis. Mulai dari pasutri muda hingga pasutri tua. Sangat cocok bagi Anda yang sudah memiliki pasangan, juga memotivasi bagi Anda yang belum menikah. Ayo Buruan!!


Ini dia video terbaru Maher Zain - For The Rest of My Life



I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart

I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
And theres a couple words I want to say

For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you. loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I`ll be there for you
I know that deep in my heart

I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally

Now I find myself so strong
Everything changed when you came along
And theres a couple word I want to say

Now that you`re here
In front of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally
[ Sumber: Kang Banna ]


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tahap Perkembangan Bahasa Menurut Bzoch

Tahap perkembangan bahasa menurut Bzoch yang membagi perkembangan bahasa anak dari lahir sampai usia 3 tahun dalam empat stadium.

  1. Perkembangan bahasa bayi sebagai komunikasi prelinguistik0-3 bulan.  Periode lahir sampai akhir tahun pertama.  Bayi baru lahir belum bisa menggabungkan elemen bahasa baik isi, bentuk dan pemakaian bahasa. Selain belum berkembangnya bentuk bahasa konvensional, kemampuan kognitif bayi juga belum berkembang. Komunikasi lebih bersifat reflektif daripada terencana. Periode ini disebut prelinguistik. Meskipun bayi belum mengerti dan belum bisa mengungkapkan bentuk bahasa konvensional, mereka mengamati dan memproduksi suara dengan cara yang unik. Klinisi harus menentukan apakah bayi mengamati atau bereaksi terhadap suara. Bila tidak, ini merupakan indikasi untuk evaluasi fisik dan audiologi. Selanjutnya intervensi direncanakan untuk membangun lingkungan yang menyediakan banyak kesempatan untuk mengamati dan bereaksi terhadap suara.
  2. Kata-kata pertama : transisi ke bahasa anak. 3-9 bulan. Salah satu perkembangan bahasa utama milestone adalah pengucapan kata-kata pertama yang terjadi pada akhir tahun pertama, berlanjut sampai satu setengah tahun saat pertumbuhan kosa kata berlangsung cepat, juga tanda dimulainya pembetukan kalimat awal.  Berkembangnya kemampuan kognitif, adanya kontrol dan interpretasi emosional di periode ini akan memberi arti pada kata-kata pertama anak. Arti kata-kata pertama mereka dapat merujuk ke benda, orang, tempat, dan kejadian-kejadian di seputar lingkungan awal anak.
  3. Perkembangan kosa kata yang cepat-Pembentukan kalimat awal. 9-18 bulan. Bentuk kata-kata pertama menjadi banyak, dan dimulainya produksi kalimat. Perkembangan komprehensif dan produksi kata-kata berlangsung cepat pada sekitar 18 bulan. Anak mulai bisa menggabungkan kata benda dengan kata kerja yang kemudian menghasilkan sintaks. Melalui interaksinya dengan orang dewasa, anak mulai belajar mengkonsolidasikan isi, bentuk dan pemakaian bahasa dalam percakapannya. Dengan semakin berkembangnya kognisi dan pengalaman afektif, anak mulai bisa berbicara memakai kata-kata yang tersimpan dalam memorinya.  Terjadi pergeseran dari pemakaian kalimat satu kata menjadi bentuk kata benda dan kata kerja.
  4. Dari percakapan bayi menjadi registrasi anak pra sekolah yang menyerupai orang dewasa. 18-36 bulan. Anak dengan mobilitas yang mulai meningkat memiliki akses ke jaringan sosial yang lebih luas dan perkembangan kognitif menjadi semakin dalam.  Anak mulai berpikir konseptual, mengkategorikan benda, orang dan peristiwa serta dapat  menyelesaikan masalah fisik Anak terus mengembangkan pemakaian bentuk fonem dewasa.

    Sumber: PAI-UMYCatatan Akhir Pekan
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengaruh Penggunaan HP Pada Perkembangan Sosial

š PENGARUH PENGGUNAAN HAND PHONE
PADA PERKEMBANGAN SOSIAL š

Ø  LATAR BELAKANG MASALAH
Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi pada perubahan – perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya. Mempelajari psikologi perkembangan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, melainkan juga berguna bagi diri kita sendiri.
Psikologi perkembangan sangat berguna bagi pengambil kebijaksanaan dalam merumuskan program – program bantuan bagi anak – anak dan remaja. Seiring dengan perkembangan masyarakat kontemporer yang ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat cepat dalam berbagai dimensi kehidupan individu, psikologi perkembangan semakin diperlukan oleh masyarakat.
Dewasa ini, kemajuan teknologi begitu cepat berkembang. Sesuatu yang dahulu terasa asing dan istimewa bagi sebagian masyarakat, kini hal tersebut telah menjadi sesuatu yang lumrah atau biasa. Salah satu contohnya adalah hand phone. Hand phone pada zaman dahulu adalah alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh orang-orang kelas menengah ke atas, dan itu pun hanya orang-orang dewasa yang sudah berpenghasilan tetap. Sedangkan saat ini, hand phone telah menjamah masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak memandang usia, yaitu dari kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak usia sekolah dasar sekali pun.
Fenomena di atas tentu berpengaruh terhadap perkembangan sosial seseorang, baik pengaruh positif atau negatif. Sehingga dalam makalah ini, kami mencoba membahas tentang pengaruh – pengaruh tersebut dan lebih spesific nya yaitu tentang pengaruh penggunaan hand phone pada perkembangan sosial. Semoga dalam makalah ini kami mampu menyajikan dengan baik dan dapat bermanfaat.
Ø  PEMBAHASAN
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Para ahli psikologi juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyarakatnya. Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan juga menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi. Menurut teoriNagel, perkembangan merupakan perubahan fungsi sebagai akibat dari terjadinya perubahan struktur maupun bentuk organisasi dalam individu.
Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri pribadi yang khas itu. Dalam suatu periode perkembangan dapat dibedakan antara masa anak-anak, masa dewasa, masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa anak-anak maupun dengan masa dewasa awal, meskipun ada ciri khas tersendiri pada masa remaja.
Pada era globlasisasi, perkembangan sosial yang berkaitan dengan interaksi antar manusia semakin mudah dan efisien. Hal ini dapat ditandai dengan banyaknya alat-alat komunikasi yang semakin canggih, salah satunya yaitu hand phone. Hand phone merupakan alat bantu individu dalam hubungan interaksinya dengan individu lain. Sudah menjadi suatu kebutuhan primer bagi banyak orang dalam hal komunikasinya dengan yang lain. Khususnya dengan para sahabat, kerabat, dan keluarganya di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Kesimpulannya bahwa penggunaan hand phone sangat berpengaruh pada perkembangan sosial,  dan kami akan membahasnya dalam makalah ini menurut masa – masanya.
  • PENGARUH BAGI ANAK-ANAK
Perkembangan sosial pada masa anak-anak ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial. Anak–anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman, ia mempunyai guru-guru yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam proses perubahan dirinya.
Penggunaan hand phone dalam perkembangan sosial masa anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penggunaan hand phone di kalangan anak-anak sudah tidak menjadi pemandangan yang asing. Hand phone bagi anak-anak tidak lain hanyalah sekedar untuk permainan. Mereka menggunakan itu bukan untuk kebutuhan yang sifatnya primer, akan tetapi cenderung kepada suatu hal tambahan bagi mereka yang sekedar untuk “ngetrand” dan “bergaya”.
Dalam hubungannya dengan perkembangan sosial, kehidupan anak-anak akan lebih terpengaruh dengan lingkungannya dan individu lainnya secara langsung. Masa anak-anak adalah masa perkembangan yang harus selalu diawasi dan dipantau. Mereka akan lebih peka terhadap apa yang ada di depannya.  Hal itu yang akan lebih mempengaruhinya. Bermain dengan temannya dalam satu kelas ataupun di tempat bermain akan lebih melatih dirinya dalam hubungan interaksi, emosi, dan perkembangan sosialnya dengan orang lain. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah menjadikan hand phone menjadi suatu kebutuhan penting. Mereka lebih berkomitmen pada keefisiensinya terhadap masalah waktu “lebih cepat, lebih baik” sedangkan pada masa anak-anak belum dapat berfikir sampai sejauh itu.
Penggunaan hand phone bagi anak, baik untuk game atau pun untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, berlebihan dan tidak ada pengontrolan dari orang tua, dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak, salah satu contohnya yaitu menjadikan anak malas belajar. Hal itu dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
Selain itu, pengaruh hand phone juga dapat merusak moral anak. Anak bisa menggunakan hand phone untuk membuka internet dan mengetahui hal-hal yang seharusnya belum masanya ia ketahui.
            Seiring dengan perkembangan sosial, anak-anak juga mengalami perkembangan moral. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain (Santrock, 1995). Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral. Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berinteraksi dengan orang lain (dengan orang tua, saudara dan teman sebaya), anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
  • PENGARUH BAGI REMAJA
Masa remaja disebut juga masa adolesensi yang berarti tumbuh ke arah dewasa. Masa remaja itu merupakan masa transisi, baik dari sudut biologis, psikologis, sosial maupun ekonomis. Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan gejolak dan keguncangan. Pada masa ini timbul minat kepada lawan jenisnya dan secara biologis alat kelaminnya produktif. Pada umur antara 13 - 14 tahun terjadilah perubahan fisiologis pada dirinya.
Perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan anak perempuan yang khas pada masa akhir anak-anak akan memperlihatkan tanda-tanda kesadaran akan perbedaan kelamin. Anak perempuan yang berumur 11 – 12 tahun bila bermain dengan anak laki-laki akan dipanggil tomboy. Sebaliknya anak laki-laki yang berumur 11 – 12 tahun bila bermain dengan anak wanita akan dipanggil sissay. Anak perempuan pada masa pra remaja akan lebih cepat menemukan anak laki-laki yang berkenaan dengan hatinya. Sedangkan anak laki-laki yang tadinya menganggap lawan jenis sebagai gangguan, sekarang menjadi suatu daya tarik yang cukup merisaukan bagi dirinya.
Pada masa ini sering kali orang tua merasa kesal atau tersinggung karena mengalami kegagalan dalam mengendalikan anak. Mula-mula orang tua bisa mentoleransi kegiatan kelompok anaknya, tetapi setelah anaknya tertarik kepada lawan jenis, ada sebagian orang tua yang menerima dan menolak. Sebenarnya hal ini merupakan pengalaman yang sangat wajar bagi anak-anak muda sebagai suatu persiapan untuk berpartisipasi setelah dewasa dalam menuju ikatan pernikahan.
Dalam hubungannya dengan keluarga, sering kali tingkah laku anak berlawanan dengan orang tuanya. Bagi orang tua, anak tersebut masih perlu diasuh, dilindungi, dan diawasi. Namun bagi remaja, ia menganggap bahwa dirinya sudah dewasa, mampu membuat keputusan sendiri dan ia memerlukan suatu kebebasan yang lebih agar dapat bergaul dengan semua orang dan diakui oleh masyarakat akan keberadaanya.
Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat dengan adanya dua macam gerak, yaitu:
1)      Memisahkan diri dari orang tua
2)      Menuju ke arah teman-teman sebaya
Dua macam arah gerak ini tidak merupakan dua hal yang berurutan meskipun yang satu dapat terkait pada yang lain. Hal itu menyebabkan bahwa gerak pertama tanpa adanya gerak yang kedua dapat menyebabkan rasa kesepian. Dan kualitas hubungan dengan orang tua memegang peranan yang sangat penting (De Wuffel, 1986).
Masa remaja mengalami banyak masalah dalam penyesuaian dirinya dibandingkan dengan masa sebelumnya. Schneirla menyatakan bahwa perkembangan adalah perubahan progresif dalam organisasi pada organisme. Organisme dipandang sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidup. Dalam masa ini, remaja mengalami ketegangan batin akibat ingin lepas dari ketergantungan dan pengawasan dari orang lain atau pengekangan dari orang dewasa, karena remaja suka menonjolkan diri. Disinilah guru-guru dan keluarga harus berperan untuk membimbing para remaja ke arah yang benar.
Remaja dalam masa perkembangannya, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan belum pernah ia ketahui. Hal ini di dukung dengan semakin meluasnya alat-alat elektronik atau pun alat-alat komunikasi. Hand phone sebagai salah satu media yang sangat berpengaruh bagi perkembangan remaja, baik secara sosial maupun kognitifnya. Hand phone menjadi perhatian bagi kalangan remaja yang dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya, kembali pada fungsi awal yaitu sebagai alat komunikasi. Namun dampak negatifnya pun juga tidak sedikit, yaitu antara lain:
1)      Merusak moral
Saat ini hand phone sudah banyak yang terisi oleh gambar-gambar porno, atau pun video pergaulan seks diantara. Sehingga, anak-anak dan para remaja tidak hanya melihat, akan tetapi bisa berakibat fatal yaitu meniru adegan itu yang seharusnya belum pantas mereka lakukan.
2)      Mempengaruhi prestasi belajar
Penggunaan hand phone yang tidak sesuai dapat membuat anak-anak dan para remaja khususnya bagi yang mengenyam pendidikan, malas untuk belajar dikarenakan lebih senang mengirim pesan singkat (sms) atau pun telfon dengan teman-temannya. Selain itu, remaja juga menggunakan hand phone untuk membuka face book dan hal-hal lain yang tidak bermanfaat sehingga memakan waktu yang banyak padahal seharusnya bisa mereka gunakan untuk meningkatkan belajarnya atau pun melakukan aktifitas yang bermanfaat. 
3)      Menambah pengeluaran dalam kebutuhan hidup
Penggunaan hand phone selalu membutuhkan biaya yang akhirnya menjadi pengeluaran yang terus menerus.
4)      Mendorong untuk mengikuti “trand”
Tidak sedikit para pengguna hand phone yang hanya sekedar ingin mengikuti trand atau tuntutan model.
5)      Menjadikan seseorang bersifat individualistik
Banyak didapati para pengguna hand phone baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua yang acuh tak acuh bahkan tidak saling menyapa ketika berada dengan orang lain dalam suatu tempat yang sama dikarenakan mereka asyik dengan hand phone nya masing-masing, baik untuk mengirim pesan singkat (sms) atau pun telefon. Hal ini dapat menjadikan seseorang bersifat individualistik dan tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya.
  • PENGARUH BAGI ORANG DEWASA DAN ORANG TUA
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa hand phone pada zaman sekarang ini bukan lagi alat komunikasi yang langka dan hanya dimiliki oleh sebagian orang saja, namun sudah menjadi alat komunikasi yang familier dan setiap orang bisa memilikinya bahkan usia anak-anak sekalipun.
Harga bukanlah menjadi suatu masalah bagi siapa saja yang ingin memilikinya. Kemudahan tehnologi yang terjangkau telah menambah fenomena di sekitar kita bagi semua kalangan, dari tukang becak sampai tukang sol sepatu pun mereka mempunyai alat komunikasi ini. Sedangkan jika dilihat dari segi keuangannya, mereka bukanlah tergolong orang yang kaya bahkan mereka tergolong orang yang kurang mampu secara ekonominya. Semua itu diusahakan demi menjaga komunikasi diantara keluarga, karib kerabat, dan teman mereka. Penggunaan hand phone tidak hanya meluas dikalangan dewasa dan orang tua, namun para remaja bahkan anak-anak sekalipun, mereka sudah canggih dalam mengoperasionalkan alat komunikasi ini. Suatu kemudahan dalam menjaga keharmonisan hubungan sosial yaitu dengan komunikasi, maka tidak ada salahnya jika mayoritas dunia telah menggunakan hand phone menjadi kebutuhan yang penting bagi kehidupan mereka.
Penggunaan hand phone seperti yang telah di jelaskan pengaruhnya bagi anak-anak dan remaja, juga berpengaruh bagi orang dewasa dan orang tua. Orang dewasa dan orang tua meskipun mereka dinilai sudah bisa berfikir dan bersikap dalam membedakan baik dan buruknya segala sesuatu, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka pun bisa menyalahgunakan alat komunikasi ini. Sebagai contoh, bahwa tidak sedikit dari orang tua yang sudah mempunyai status pernikahan kemudian bisa berselingkuh yang berawal dari hand phone. Namun tidak sedikit juga orang yang menggunakan hand phone sesuai dengan kebutuhan untuk hal yang bermanfaat.
Dampak atau pengaruh positif dalam penggunaan hand phone yaitu:
1)      Memudahkan komunikasi
Sebagai alat komunikasi, hand phone memberikan pengaruh yang besar dan penting  bagi kehidupan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan. Hand phone menjadi suatu alat yang memudahkan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain.
2)      Memperluas wawasan
Hand phone dapat memberikan manfaat yang besar untuk menambah wawasan yang baru dengan adanya fasilitas internet dalam hand phone saat ini. Sebagai contoh untuk membrowsing informasi dalam internet, menambah pertemanan melalui face book.
3)      Membuka lapangan kerja
Dengan adanya hand phone, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat, seperti pendirian counter untuk penjualan pulsa, banyaknya perusahaan-perusahaan provider, dsb.
Ø  KESIMPULAN
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya hand phone dapat berpengaruh bagi perkembangan sosial masa anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Hand phone juga mempunyai dampak positif dan negatif.
Hand phone bagi anak-anak tidak lain hanyalah sekedar untuk permainan, dan cenderung hanya sekedar untuk “ngetrand” dan “bergaya”. Masa anak-anak adalah masa perkembangan yang harus selalu diawasi dan dipantau. Hal itu menjadi tugas bagi orang tuanya.
Hand phone sebagai salah satu media yang sangat berpengaruh bagi perkembangan remaja, baik secara sosial maupun kognitifnya. Remaja dalam masa perkembangannya, selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan belum pernah ia ketahui. Hal ini di dukung dengan semakin meluasnya alat-alat elektronik ataupun alat-alat komunikasi.
Orang dewasa dan orang tua meskipun mereka dinilai sudah bisa berfikir dan bersikap dalam membedakan baik dan buruknya segala sesuatu, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka pun bisa menyalahgunakan penggunaan hand phone ini.
Penggunaan hand phone dalam perkembangan sosial masa anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pembahasan ini sesuai dengan teori Kurt Lewinyaitu Teori socio-cultural, yang mengatakan bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan sosial setempat. Selain itu, Anne Anastasi juga mengemukakan bahwa perkembangan terjadi karena kualitas interaksi secara timbal balik (reciprocal interaction) antara potensi yang ada dalam diri individu dengan lingkungannya. Hand phone merupakan alat untuk berinteraksi dengan orang lain.

DISUSUN OLEH:
Ø  FIFIN PERMATASARI               (20080720012)
Ø  FITRIYAH                                      (20080720014)
Ø  IKA SOFIARIZQIANI                 (20080720023)
Ø  SUNARSIH                                     (20080720028)
Ø  SITI NURJANNAH                       (20080720035)
Ø  ASIH MARYATUN                       (20080720038)
Ø  DYAH PRIMASIWI                      (20090720073)

Sumber: PAI-UMY
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...