Motivasi Hidup 2012



Tak ada yang lebih tajam dari mata hati. Ketika ia menghentak kita dari beragam kesalahan dan alpa. Begitu tipis, begitu mengiris.


Berbahagialah orang-orang yang seluruh waktunya dipenuhi kemampuan untuk jujur pada nurani dan tulus mendengarkan suara hati..


Seorang yang memulai usaha sendirinya harus berani menghadapi perubahan yang bakal mengubah seluruh hidupnya. Perubahan itu bisa positif mau pun negatif. Tetapi sebagai langkah awal, para pemula harus memiliki tekad yang kuat untuk mau berubah dan menghadapi segala tantangan yang bakal menghadangnya.


“Kalau badan Anda segar, jadilah militer. Kalau otak Anda pinter, jadilah profesor. Tapi kalau badan Anda seger dan otak Anda pinter, jadilah wirausahawan.”


Sukses memang sulit, tapi lebih sulit kalau tidak sukses, tidak mencoba & tidak belajar !

Pintar nyari masalah juga harus pintar nyari solusi dan membuat orang yang dimasalahi berdamai dengan cepat,agar bisa melanjutkan keselarasan diantara kedua belah pihak.

Berbisnis memang ada bahayanya, tetapi bila kita duduk saja (TANPA ACTION) menunggu rejeki nomplok, yang datang adalah kegagalan. Maka jangan ragu-ragu, maju terus segera ACTION jadi PENGUSAHA !!!

Hadapi, hayati & nikmatilah perjuangan Anda, karena sesudah kesulitan ada banyak kemudahan

Tidak ada salahnya KULIAH sambil USAHA tuk menjadi WIRAUSAHA...

Seribu langkah tidak akan ada tanpa adanya satu langkah pertama. Garis panjang hanyalah merupakan kumpulan dari titik-titik...

Untuk meraih kesuksesan dalam suatu usaha, kita memang harus bekerja keras. Tapi, banyak bukti yang sudah membuka mata kita bahwa kerja keras ternyata belumlah cukup untuk memberikan kesuksesan di jaman yang sangat keras ini.


Rumus 3KCD: (Kerja Keras + Kerja Cerdas + Doa) = SUKSES

Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang sukses adalah orang yang paling banyak gagal namun terus bangkit dari kegagalan...

Jika anda dapat mempercayai impian anda, maka anda sudah setengah jalan dalam mencapainya.

Pengalaman adalah guru yang berharga sekaligus investasi bagi kita. Terkadang untuk memperoleh pengalaman harus diperoleh dengan harga yang tinggi.


Ingat kegagalan dalam mengelola bisnis harus dijadikan modal kembali untuk membuat bisnis yang lebih baik tentunya dengan cara mengingat pengalaman sendiri dilanjutkan dengan memperhatikan pengalaman orang lain..

Orang pandai kalau disuruh menangkap ikan dipastikan ikannya akan tertangkap dengan cara dan kemampuan yang dimilikinya.


Bersambung…

Kumpulan Motivasi Hidup Terbaru # 2

Kumpulan Motivasi Hidup Terbaru # 3

Kumpulan Motivasi Hidup Terbaru # 4

Kumpulan Motivasi Hidup Terbaru # 5

 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bedanya Sekolah Dasar (SD) di Negeri Jerman dan Indonesia


Semoga dengan fakta-fakta unik berikut ini mampu menjadi inspirasi untuk pola pembelajaran di Indonesia khususnya level SD.

1. Di Jerman, tidak ada persyaratan apapun untuk anak masuk SD (Grundschule) selain usia. 

2. Hampir semua anak masuk SD dengan status belum bisa membaca. Tapi, masuk SD statusnya wajib, jika tidak, maka orang tua melanggar hukum. 
3. Lalu apa yang ditanamkan kepada anak-anak usia SD di Jerman? Ternyata tidak melulu diajarkan ilmu, tapi juga nilai-nilai. 
4. Istilah kerennya, setiap anak SD di Jerman ditanamkan Sekundärtugend(semacam tata-krama, budi pekerti) ala Jerman. 
5. Penanaman nilai-nilai itu berhasil diwujudkan secara konkrit, tidak hanya teori (me-refer ke kasus kejujuran di tanah air). 
6. Tiga di antara nilai-nilai yang mendasar adalah Ordnung, Disziplin, danPünktlichkeit
7. Yang pertama adalah "Ordnung" yang berarti "ketertiban". Kalo ada istilah"ordner" di Indonesia, itu berasal dari kata yang sama. 
8. Tertib disini adalah saat anak dilatih untuk mampu secara mandiri melakukan berbagai hal. 
9. Saat di TK, anak-anak sudah dilatih untuk membereskan sendiri mainannya pasca beraktifitas. Di SD, naik level. 
10. Anak dilatih untuk bisa tertib atas diri sendiri, orang lain, kepemilikan umum, juga terhadap alam. 
11. Penanaman semacam ini memang relatif mudah, karena contoh-contoh jeleknya relatif tidak banyak tersedia, agak berbeda dgn di Indonesia. 
12. Nilai yang kedua adalah Disziplin, artinya bisa ditebak, disiplin. 
13. Contoh berdisiplin disini, antara lain menghargai org lain, pandai memanfaatkan waktu, fokus, dsb. 
14. Misal saat orang lain berbicara, kita mendengar. Dan saat mengerjakan sesuatu, tidak mudah beralih ke hal-hal yang tidak penting. 
15. Artinya, melatih cara belajar yang baik mendapat porsi sangat besar dibanding pelajaran seperti matematika, IPA, IPS, dsb. 
16. Dengan demikian kemandirian anak dalam belajar juga akan terbentuk, sebuah modal penting hingga ia dewasa nantinya. 
17. Nilai ketiga yang ditanamkan adalah Pünktlichkeit, yang berarti "tepat waktu". 
18. Di sini, dibiasakan untuk setiap aktifitas, ada alokasinya. Hingga ke satuan menit. 
19. Misal untuk naik kendaraan umum yang jadwal keberangkatannya sudah ditetapkan. Alokasi waktu berjalan menuju halte juga dihitung. 
20. Antara satu penunjuk waktu dan yang lain di Jerman, bedanya paling-paling  hanya beberapa detik. 
21. Jerman menggunakan gelombang radio untuk menyamakan penunjuk waktu, sebagaimana banyak negara lain. 
22. Sehingga "Ordnung, Disziplin & Pünktlichkeit" adalah ciri khas kebanggaan orang-orang Jerman yang selalu diwariskan kepada anak-anaknya. 
23. Masih ada beberapa yang lain, seperti Ehrlichkeit = kejujuran, Fleiß = produktifitas, Treue = loyalitas, Höflichkeit = kesopanan. 
24. Di samping kompetensi pribadi, ada juga kemampuan bersosialisasi. 
25. Ini mencakup kemampuan bekerja dalam tim, berdiskusi, menangani konflik, keterbukaan, hingga menerima kritik. 
Semoga bermanfaat ...
Sumber: PAI-UMY
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kecerdasan Sosial

Kecerdasan Sosial adalah tindakan seseorang dalam bentuknya yang bijak, baik di jalan maupun di rumah.
  
Kecerdasan Sosial adalah hendaklah seseorang mengetahui bagaimana ia bertindak kepada orang lain tanpa merendahkan kadar mereka, dan di saat yang sama tanpa menyanjung mereka secara berlebih, seakan ia memompakan kebohongan dan kosa kata manis madu ke dalam kepala mereka.

Juga kemampuan seseorang untuk lolos dari posisi-posisi genting dan kemampuannya dalam membuat qana’ah orang sekelilingnya terhadap pendapatnya.

Biasanya, seseorang yang memiliki Kecerdasan Sosial dapat mempengaruhi orang lain, gemar melakukan diskusi secara kolektif dan tidak suka infiradi, namun memperbanyak orang yang berkerumun di sekelilingnya

Kecerdasan Sosial didasarkan kepada pengalaman hidup yang bersifat pribadi dan bukan pada bacaan buku. Umumnya, seseorang yang memiliki kecerdasan secara akademis …

Sebab, seseorang yang banyak menghabiskan waktu sendirian, Kecerdasan Sosial-nya lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang yang banyak menghabiskan waktu bersama orang lain, bahkan orang-orang yang cerdas secara akademis bisa dikatakan “bodoh secara sosial”, mengingat sedikitnya pengalaman lapangan yang dimiliki dan minimnya kontak dengan orang lain. Tentunya dalam hal ini ada pengecualian-pengecualian

Karakteristik Seseorang yang Memiliki Kecerdasan Sosial

1. Mampu menghimpun banyak kawan di sekelilingnya

2. Memiliki kemampuan untuk memanej emosinya

3. Memberi banyak nasihat dan saran perbaikan

4. Memiliki daya tahan terhadap kegagalan

5. Memiliki keberanian untuk melanjutkan upaya dan usahanya setelah salah atau gagal

6. Cepat beradaptasi

7. Memiliki kecepatan intuisi

8. Dapat memahani orang lain dari bahasa tubuh mereka

9. Memiliki kemampuan berdialog secara bijak

10. Menampilkan diri secara baik dan tidak palsu

Bagaimana dengan anda ?

(Musyafa Ahmad Rahim Lc)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teori Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget


Pakar psikologi Swiss terkenal yaitu Jean Piaget (1896-1980), mengatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.

Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.
Seorang anak 7 tahun dihadapkan dengan palu dan paku untuk memasang gambar di dinding. Ia mengetahui dari pengamatan bahwa palu adalah obyek yang harus dipegang dan diayunkan untuk memukul paku. Dengan mengenal kedua benda ini, ia menyesuaikan pemikirannya dengan pemikiran yang sudah ada (asimilasi). Akan tetapi karena palu terlalu berat dan ia mengayunkannya dengan keras maka paku tersebut bengkok, sehingga ia kemudian mengatur tekanan pukulannya. Penyesuaian kemampuan untuk sedikit mengubah konsep disebut akomodasi.

Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia. Masing-masing tahap terkait dengan usia dan terdiri dari cara berpikir yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.

Tahap praoperasional (preoperational stage)
, yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. Egosentrisme adalah suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif oranglain dengan kata lain anak melihat sesuatu hanya dari sisi dirinya.
Animisme adalah keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualiatas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Seperti sorang anak yang mengatakan, “Pohon itu bergoyang-goyang mendorong daunnya dan daunnya jatuh.” Sedangkan Intuitif adalah anak-anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional.

Tahap operasional konkrit (concrete operational stage)
, yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.

Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.
Sebagai pemikiran yang abstrak, remaja mengembangkan gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir seperti apakah orangtua yang ideal dan membandingkan orangtua mereka dengan standar ideal yang mereka miliki. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan dan terkagum-kagum terhadap apa yang mereka lakukan.
Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke ketahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan. Bisa saja seorang anak akan mengalami tahap praoperasional lebih lama dari pada anak yang lainnya sehingga umur bukanlah patokan utama.

Daftar Pustaka
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Sumber: Catatan Akhir Pekan MF-Abdullah
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...